Artikel yang akan kamu simak ini khusus saya tujukan buat teman-teman magang Jepang, perawat, atau pelajar yang sekarang sedang menimba ilmu atau berjuang mencari sesuap nasi dan sebongkah berlian di Negeri Sakura. Juga buat para eks kenshuusei yang saat ini mungkin sudah menikmati hasil jerih payahnya 3 tahun ditempa di Jepang.
Menjadi seorang anak magang Jepang yang bekerja di Negara yang kondisi iklim dan budaya yang berbeda membuat para kenshuusei (anak magang) asal Indonesia harus banyak beradaptasi dengan hal-hal baru.Hal inilah yang membuat jiwa kreativitas khas Orang Indonesia muncul. Dari mulai masa pelatihan Bahasa Jepang di Indonesia sampai sudah terbang ke Jepang, ada saja hal menarik yang mereka lakukan.
- Ketemu Sensei, Pasti Ojigi 45 Drajat Dengan Berucap Aisatsu.
Saat jaman Pelatihan Bahasa Jepang kenshuu sentaa hal yang cukup ribet adalah kamu harus bungkuk2 sambil ngucapin aisatsu (salam Bahasa Jepang) dengan lantang ketika ketemu sensei meskipun sudah bertemu beberapa kali, Padahal di Jepang, kalo bertemu orang yang sama beberapa kali, kita cukup menyapanya satu kali saja. Itupun cuma menganggukan kepala saja tanpa harus ojigi 45 derajat .
- Menghafal Lagu Mira – E kiroro! Jika gak hafal , Siap – Siap Push – Up.
lagunya Kiroro berjudul Mirai-E adalah tembang yang wajib para calon kenshuusei hafalkan liriknya. Lagu ini biasa dikumandangkan pas chourei (apel) di pagi hari sambil bergoyang ria. Banyak yang cuma komat-kamit aja pura-pura nyanyi padahal gak hafal, tapi sensei akan tahu siapa saja anak gak hafal, setelah itu hukuman pun siap menanti.
- Cinlok Di Tempat Pelatihan.
Sudah menjadi hal biasa ketika ada pemagang cewek yang didekati oleh pemagang cowok. Kisah asrama dua sejoli ini terus berlanjut sampai mereka berdua ke Jepang. Tak jarang juga dari mereka melanjutkan ke jenjang yang lebih serius bahkan sampai menuju pelaminan.
- Ketika Sudah Di Jepang, Hal pertama Yang Di lakukan Adalah mencari Wifi Gratis.
Ritual semacam ini sudah rutin dilakukan oleh anak magang Jepang yang baru tiba di Jepang. Lokasi utama yang dituju adalah minimarket seperti Lawson atau Seven Eleven dan juga Pachinko (tempat bermain judi). Biasanya hal ini hanya berlangsung tidak lebih dari satu bulan karena setelah itu mereka sudah punya jaringan internet sendiri.
- Belanja Barang – Barang Bekas.
90 % jisshuusei Jepang pernah membeli barang bekas seperti baju, sepatu bahkan handphone di chuukohin shop (toko barang bekas). Alasannya sudah jelas, harga yang dibanderol jauh lebih murah dibanding membeli yang baru.
- Jari Perempuan Jepang.
Masih menurut penelitian dan fakta yang saya alami sendiri, hampir 80 % para anak magang Jepang adalah seorang jomblo. Fakta ini membuat mereka bergerak mencari cewek Jepang yang bisa dijadikan teman untuk sekadar chatting. hehe
Tempat-tempat yang biasa dilakukan untuk mencari cewek Jepang adalah tempat umum seperti di eki (stasiun kereta), tempat wisata atau di acara-acara festival.
- Masalah Dengan Teman Sekamar.
Sudah menjadi hal biasa di tempat perantauan kita sering berbeda pendapat dengan teman sekamar kita. Masalah seperti jadwal piket masak atau bersih-bersih rumah adalah salah satu contoh kecil kenshuusei sering cekcok dengan teman seperjuangannya di rumah.
- Senang Jika Pekerjaan Banyak Zangyou (Lembur).
Kesempatan 3 tahun di Jepang tidak disia-siakan oleh anak Magang Jepang. Dengan bayaran yang jauh dibawah rata-rata orang Jepang, mereka rela bekerja sampai belasan jam/hari bahkan mereka akan senang jika diberikan zangyou (lembur) oleh atasannya.
- Anak Magang Jepang Rumahan ( Rajian Baca ).
Ada 2 tipe kenshuusei berdasarkan aktivitasnya sehari-hari. Yang pertama adalah tipe kenshuusei rumahan. Selama 3 tahun hampir gak pernah jalan-jalan ke luar dan lebih fokus terhadap targetnya di Jepang. Biasanya hal yang dilakukannya di rumah adalah belajar Bahasa Jepang dengan tekun. Tabungan yang dikumpulkannya pun biasanya lebih banyak dari yang lainnya.
- Anak Magang Dengan Rasa Ingin Tahunya Tinggi di Jepang ( Ngebolang Terus ).
Tipe yang kedua adalah kebalikan dari tipe yang pertama. Kenshuusei jenis ini memanfaatkan waktu 3 tahun di Jepangnya untuk mencari hal-hal baru dan berkenalan dengan dunia luar Jepang yang asing bagi mereka. Meskipun harus keluar uang banyak untuk jalan-jalan, mereka akan puas karena bisa mengetahui Jepang secara luas.
- Tips & Trik Naik Kreta Murah.
Rahasia ini sebenarnya pantang untuk dibicarakan, tapi mungkin tidak dibicarakan pun semua orang sudah mengetahuinya.Ketika libur panjang datang, tiba saatnya para pemagang Jepang untuk liburan menjelajah keindahan Jepang setelah sekian lama dipusingkan dengan pekerjaan. Gaji yang pas-pasan (pas buat beli kamera, pas buat beli i-phone 7) menginspirasi mereka untuk melakukan trik agar liburan mereka tidak menguras kantong yang cukup dalam.
- Jadi Fotografer Dadakan.
Sembari mengisi waktu luang dan mencari hal baru, anak magang Jepang melakukan berbagai kegiatan seperti mengikuti kursus Bahasa Jepang atau mencari penghasilan tambahan dengan berjualan. Tapi yang paling banyak diminati adalah menjadi seorang fotografer.
Dengan dukungan dana yang melimpah dari gaji yang di dapatkan, mudah saja bagi anak magang Jepang untuk membeli seperangkat alat jepret seperti kamera DSLR dan tools pendukungnya. Pemandangan alam Jepang yang indah membuat mereka ingin mengabadikannya dalam sebuah jepretan bernilai seni tinggi.
- Musim Dingin Tiba , Pemagang Bisa Menikmati Salju.
Jangan tanya orang mana kalau ada yang foto sambil buka baju atau menuliskan kata-kata di tumpukan salju, jawabannya mungkin anak magang. Ya ini mungkin terkesan alay, tapi hal ini sering dilakukan anak magang Jepang termasuk saya ketika salju turun.