Jepang terkenal dengan sebutan negeri matahari terbit dan masyarakatnya suka bekerja keras.
Kemajuan perekonomian tersebut mencangkup seluruh bidang dengan didukung adanya teknologi canggih mulai dari industri, otomotif, pertanian, telekomunikasi, tekstil, konstruksi, hingga pengolahan makanan.
Sebanyak tiga perempat dari total produk domestic bruto merupakan sektor jasa, sehingga pendapatan Negara pun sangat mengandalkan sektor jasa.
Peraturan kerja di Jepang
terdapat budaya yang sangat penting terkait urusan pekerjaan atau bisnis di Jepang, seluruh perusahaan yang ada di Jepang menerapkan budaya kerja ini.
Budaya kerja tersebut yaitu “Horenso”, budaya kerja horenso dilakukan agar komunikasi serta informasi dapat berjalan dengan baik.
Horenso sendiri berasal dari tiga kata yang memiliki arti berbeda yaitu Houkoku yang artinya “laporan”, Renraku yang artinya “informasi”, dan Soudan yang artinya “konsultasi”.
Budaya kerja horenso pada umumnya diajarkan kepada karyawan baru di perusahaan Jepang saat masa pelatihan.
Pekerja yang bekerja di perusahaan Jepang, diharuskan untuk selalu melaporkan proses atau kemajuan dari setiap pekerjaan yang dilakukan. Laporan tersbut rutin dilakukan agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.
Berbagi informasi dengan rekan kerja tanpa memandang status atau jabatan dalam perusahaan juga sangat penting.
Baik atasan, bawahan, maupun rekan kerja sederajat harus saling menghubungi satu sama lain apabila terjadi sesuatu atau mengetahui suatu informasi yang penting bagi perusahaan atau mungkin yang dapat mempengaruhi kerja sama tim.
Dengan begitu, antar sesama rekan kerja dapat dengan segera mengatur dan menyesuaikan diri dengan situasi tidak terduga yang sedang terjadi.
Pada saat merasa kesulitan, orang Jepang seringkali meminta saran, pendapat, atau solusi kepada senior mereka yang lebih berpengalaman untuk menentukan keputusan saat sedang menghadapi suatu masalah pekerjaan.
Konsultasi atau diskusi anatara junior dengan senior merupakan hal yang penting dan sangat lumrah dalam dunia kerja atau bisnis di Jepang.
Karena dengan adanya konsultasi atau diskusi tersebut dapat mengedukasi para pekerja junior serta dapat meningkatkan kepercayaan antar sesama rekan kerja.
Jepang juga merupakan satu Negara di dunia yang sangat menjunjung tinggi nilai luhur akan budaya dan kedisiplinan.
Hampir semua orang di seluruh dunia mengetahui bahwa masyarakat Jepang memiliki sifat positif yang luar biasa dan dikenal sangat disiplin dalam hal pekerjan bahkan dalam kehidupan sehari – harinya.
Oleh karena itu, menjadi seorang pekerja di Jepang tentunya sangat menyenangkan. Sudah banyak bukti dari orang – orang Indonesia yang pernah atau memiliki pengalaman bekerja di Jepang, ketika mereka pulang ke tanah air sikap disiplin mereka sangat melekat.
Nilai Plus yang Didapatkan Saat Bekerja di Jepang
- Selalu Diawali dengan Berolahraga Sebelum Bekerja
Mengawali pekerjaan dengan senam pagi sudah menjadi suatu kewajiban bagi hampir perusahaan Jepang.
20 menit sebelum mulai bekerja, para karyawan akan diminta berkumpul di lapangan dan melakukan perenggangan ringan terlebih dahulu sebelum memulai pekerjaan.
Hal tersebut bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah dan mencegah terjadinya stress sehingga para karyawan dapat memulai segala aktivitas dengan semangat.
- Jam Kerja Selalu Tepat Waktu
Seperti yang kita ketahui bahwa orang – orang jepang sangat disiplin dan tepat waktu, begitupun dengan perusahaan Jepang.
Perusahaan Jepang sangat memegang prinsip tepat waktu, mereka benar – benar menaati aturan kerja selama 8 jam bagi seluruh karyawan termasuk Bos dari perusahaan. Jam kerja yang tepat waktu dapat menyeimbangkan antara kehidupan kerja dengan kehidupan pribadi masing – masing.
- Posisi Berdasarkan Prestasi
Ketika bekerja di perusahaan Jepang, sesorang akan bisa mengukur seberapa besar kemampuan diri sendiri dan merasakan bahwa usahanya selama ini benar – benar dihargai sesuai dengan porsinya.
- Tidak Mengenal Perbedaan Jabatan
Di perusahaan Jepang sendiri tidak mengenal perbedaan usia atau ras yang bekerja di perusahaan tersebut. Para karyawan (pekerja) akan mendapatkan perlakuan yang sama tanpa memandang jabatan tertentu.
- Memegang Prinsip Kaizen (perbaikan berkelanjutan)
Setiap perusahaan jepang memegang prinsip kaizen ini, yang berarti karyawan atau para pekerja dari setiap bidang atau jabatan diharapkan untuk menyumbang ide demi perbaikan proses kinerja di perusahaan.
Para karyawan perusahaan biasanya akan membentuk suatu kelompok kecil dan berdiskusi setiap seminggu sekali untuk membahas langkah – langkah perbaikan dalam SOP perusahaan. Hasil dari diskusi tersebut nantinya akan ditampung dan dipertimbangkan.
Nilai Plus yang Didapatkan Saat Bekerja di Jepang
Selalu Diawali dengan Berolahraga Sebelum Bekerja.
hampir perusahaan Jepang 20 menit sebelum mulai bekerja, para karyawan akan diminta berkumpul di lapangan dan melakukan perenggangan ringan terlebih dahulu sebelum memulai pekerjaan.
Hal tersebut bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah dan mencegah terjadinya stress sehingga para karyawan dapat memulai segala aktivitas dengan semangat.
Jam Kerja Selalu Tepat Waktu
Perusahaan Jepang sangat memegang prinsip tepat waktu, mereka benar – benar menaati aturan kerja selama 8 jam bagi seluruh karyawan termasuk Bos dari perusahaan. Jam kerja yang tepat waktu dapat menyeimbangkan antara kehidupan kerja dengan kehidupan pribadi masing – masing.
Posisi Berdasarkan Prestasi
Ketika bekerja di perusahaan Jepang, sesorang akan bisa mengukur seberapa besar kemampuan diri sendiri dan merasakan bahwa usahanya selama ini benar – benar dihargai sesuai dengan porsinya.
Tidak Mengenal Perbedaan Jabatan
Di perusahaan Jepang sendiri tidak mengenal perbedaan usia atau ras yang bekerja di perusahaan tersebut. Para karyawan (pekerja) akan mendapatkan perlakuan yang sama tanpa memandang jabatan tertentu.
Memegang Prinsip Kaizen (perbaikan berkelanjutan)
Setiap perusahaan jepang memegang prinsip kaizen ini, yang berarti karyawan atau para pekerja dari setiap bidang atau jabatan diharapkan untuk menyumbang ide demi perbaikan proses kinerja di perusahaan.
Para karyawan perusahaan biasanya akan membentuk suatu kelompok kecil dan berdiskusi setiap seminggu sekali untuk membahas langkah – langkah perbaikan dalam SOP perusahaan. Hasil dari diskusi tersebut nantinya akan ditampung dan dipertimbangkan.
Tunjangan Biaya Transportasi.
Perusahaan Jepang memberikan tunjangan biaya transportasi untuk para karyawannya.
Biaya transportasi yang ditanggung yaitu biaya perjalanan dari stasiun atau halte bus terdekat dari rumah (tempat tinggal karyawan) ke stasiun atau halte bus terdekat perusahaan.
Tunjangan biaya transportasi tersebut bisa ditanggung sepenuhnya atau sebagian saja. Jika karyawan menggunakan kendaraan pribadi, maka biaya bahan bakar akan dikalkulasikan berdasarkan formulasi yang berlaku untuk tanggungan perusahaan.
Tunjangan Rumah Perusahaan,
Banyak perusahaan yang menawarkan tunjangan penuh biaya sewa atas rumah atau tempat tinggal bagi para karyawannya, akan tetapi ada juga yang menawarkan pembayaran hanya beberapa persen saja dari seluruh biaya sewa.
Terdapat juga beberapa perusahaan yang menyediakan asrama gratis untuk para karyawannya, kebijakan tersebut berbeda – beda di setiap perusahaan tergantung dengan bidang kerja dan kebijakan masing – masing perusahaan.
Tunjangan ini sangat membantu bagi para pekerja yang baru pertama kali menetap dan bekerja di Jepang.
Cuti Tahunan
Di Jepang, Jumlah cuti sudah ditetapkan yaitu 10 hari dalam setahun untuk karyawan biasa dan jumlah harinya akan bertambah setiap tahun. Terdapat beberapa opsi cuti yang ditawarkan perusahaan di Jepang dan tentunya tergantung dari perusahaan itu sendiri, cuti – cuti tersebut bisa berbayar dan bisa juga tidak berbayar (free).
Bonus Perusahaan.
Para karyawan akan mendapat satu kali atau bahkan dua kali bonus setiap tahunnya, pada saat musim panas dan satu lagi pada saat musim dingin.
Ada juga pembagian bonus yang langsung digabungkan dengan gaji karyawan per bulan, semua itu tergantung kebijakan masing – masing setiap perusahaan.
Namun tidak perlu khawatir, walaupun keuntungan bonus sepenuhnya bergantung pada perusahaan tetapi setiap perusahaan cenderung akan memberikan bonus tambahan bagi karyawan yang menunjukkan kinerja kerja yang baik dan bagus.
Sistem Jaminan Sosial
Jaminan sosial ini mencakup jaminan kesehatan dan jaminan pension yang akan didaftarkan oleh perusahaan penerima.
Beberapa perusahaan menyediakan harga karyawan untuk pusat kebugaran dan layanan kesehatan lainnya, tergantung pada perusahaan dan jenis jaminan kesehatannya. .
Oleh karena itu, berusahalah dan raih hasil yang terbaik, tentunya yang paling penting ialah jaga pandangan positif orang Jepang terhadap orang Indonesia, jangan sampai mengecewakan mereka.
Namun, terdapat juga kelebihan serta kekurangan bekerja di Jepang, berikut penjelasannya.
Kelebihan kerja di Jepang :
- Mendapat kesempatan untuk mengembangkan potensi
- Dapat belajar mandiri
- Dapat mempelajari bahasa asing dan teknologi di Jepang
- Dapat menyikapi masa depan
- Memiliki toleransi yang tinggi terhadap orang lain
- Dapat belajar untuk menghargai tanggung jawab dan tidak mudah terpengaruh
Kekurangan kerja di Jepang :
- Harus beradaptasi dengan 4 musim yang berbeda dan tidak sama dengan Indonesia
- Jauh dari keluarga, teman, dan orang – orang yang disayangi
- Biaya hidup dan biaya komunikasi yang tinggi
- Jika sakit, tidak bisa dekat dengan keluarga
Tidak sedikit orang – orang asing termasuk Indonesia, yang ingin bekerja atau bahkan hanya sekedar kerja paruh waktu (magang) ke Jepang agar bisa merasakan hidup di negeri sakura tersebut.